Teknologi Laboratorium Medis

Latar Belakang :

Salah satu arah pembangunan kesehatan sesuai dengan amanat Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1999, yaitu meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dan lingkungan yang saling mendukung, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kualitas pendidikan.

Sesuai dengan SK Menkes nomor 130/Menkes/SK/2000, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan mempunyai tugas menyusun rancangan kebijakan,  menyiapkan rumusan kebijakan pelaksanaan dan merumuskan kebijakan teknis, serta mengkoordinasikan pelaksanaan, bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri dan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam menghadapi era globalisasi, dimana persaingan pasar bebas tidak dapat dihindari, sehingga kemungkinan masuknya tenaga luar negeri ke Indonesia bisa terjadi. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya di bidang kesehatan sangat pesat, sehingga tenaga kesehatan yang ada tidak mampu untuk bersaing dengan tenaga dari negara yang sudah maju.

Mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada, pendidikan tenaga kesehatan perlu ditingkatkan mutunya, sehingga produksi yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang dapat diandalkan.

Untuk itu, tenaga kesehatan yang ada harus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga dapat membantu memecahkan permasalahan kesehatan di Indonesia yang siap berkompetisi dengan tenaga yang berasal dari luar.

Dipihak lain, industri ataupun pengguna lulusan (user) tidak hanya menginginkan lulusan yang siap kerja saja, tetapi mempunyai nilai tambah atau yang berprofesi dan kompeten di bidangnya mempunyai kualifikasi yang baik, serta profesional.

Pelayanan laboratorium kesehatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, berperan memberikan dukungan baik kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, maupun kepada upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

Dalam kenyataannya, kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu semakin meningkat, sehingga harus dilakukan berbagai upaya di bidang kesehatan termasuk di bidang pelayanan laboratorium kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, semua sarana dan tenaga yang berperan dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium perlu ditingkatkan kualitasnya.

Dalam penyelenggaraan akreditasi Rumah Sakit dan Puskesmas, bahwa tenaga kesehatan lulusan pendidikan tenaga kesehatan jenjang pendidikan menengah setingkat SMTA antara lain tenaga analis kesehatan lulusan Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK), tidak dihitung sebagai tenaga teknis kesehatan karena tenaga kesehatan haruslah tingkat Ahli Madya (Diploma III) atau tingkat sarjana.

Visi :

Menghasilkan Tenaga Analis Kesehatan yang beriman, taqwa dan professional, yang berorientasi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Misi :

  1. Melaksanakan pendidikan Diploma III Analis Kesehatan yang berorientasi pada mutu dan kebutuhan pasar
  2. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian terapan di bidang teknologi dan pengelolaan laboratorium kesehatan
  3. Mengembangkan sistem pembelajaran yang berbasis teknologi informasi
  4. Melakukan pengabdian masyarakat di bidang laboratorium kesehatan
  5. Menggalang kemitraan dengan institusi/organisasi lain untuk membangun kerjasama

Kompetensi Utama :

Kompetensi utama merupakan penciri lulusan sebuah program studi. Kompetensi utama sebagai pelaksana layanan laboratorium kesehatan yang harus memahami ilmu pengetahuan yang mendasari uji laboratorium meliputi Hematologi, Kimia Klinik, Bakteriologi, Parasitologi, Imunologi Serologi, Toksikologi, Virologi, Sitohistoteknologi dan Kimia Kesehatan. Perencanaan proses yang berkaitan dengan tupoksi di laboratorium kesehatan mencakup alur kerja, keselamatan kerja dan prosedur baku  serta mampu melaksanakan proses penyiapan speimen untuk pengujian juga merupakan kompetensi utama yang harus di miliki. Kompetensi utama sebagai pelaksana layanan laboratorium juga harus mampu melaksanakan proses penyiapan dan pemeliharaan peralatan, bahan reagensia, prosedur pemantapan mutu laboratorium pada setiap bidang  proses pengujian dan membuat laporan pengujian meliputi Hematologi, Kimia Klinik, Bakteriologi, Parasitologi, Imunologi Serologi, Toksikologi, Virologi, Sitohistoteknologi dan Kimia Kesehatan. Selain itu seorang Analis Kesehatan harus mampu melakukan penilaian analitis tehadap mutu hasil pengujian spesimen sebelum hasil diberikan kepada pelanggan , mampu melaksanakan sistem informasi dalam pelayanan laboratorium, mampu mengambil keputusan terhadap permasalahan yang memerlukan koreksi terhadap proses, alat, spesimen, reagensia terhadap pemantapan mutu internal. Kompetensi utama sebagai penyuluh harus mampu berkomunikasi secara efektif, memotivasi klien dakam meningkatkan kesadaran pemanfaatan uji laboratorium, mampu memberikan bimbingan pembinaan teknis laboratorium, dan mampu meningkatkan perilaku hidup sehat di masyarakat. Kompetensi utama sebagai peneliti harus mamu melaksanakan pengambilan, pengolahan dan penyajian hasil penelitian serta mampu membuat Karya Tulis Ilmiah.

Kompetensi Pendukung :

Kompetensi pendukung sebagai pelaksana layanan laboratorium kesehatan antara lain harus mampu berbahasa inggris secara aktif maupun pasif, mengoperasikan aplikasi komputer yang terkait dengan bidang laboratorium kesehatan, menerapkan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja, menangani permasalahan yang timbul pada waktu pengambilan spesimen, melaksanakan teknik plebotomi, menerapkan teknologi informasi dalam laboratorium kesehatan, mengelola kewirausahaan di bidang laboratorium kesehatan. Kompetensi pendukung sebagai penyuluh dan peneliti harus mampu berprilaku sehat, bekerjasama dalam tim, standar pelayanan minimal di laboratorium dan memahami metodologi penelitian kesehatan sebagai peneliti

Profil lulusan :

Para alumni Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Banten telah terserap oleh berbagai sector kerja, diantaranya yaitu :

Rumah Sakit dan Puskesmas milik pemerintah :

RS Cipto Mangunkusumo, RSU Kab. Tangerang, RSU Serang, RSUD Musi Banyuasin, RSUD Cengkareng, Puskesmas Balaraja, Puskesmas Jombang, dll

Politeknik Kesehatan di Bawah Kemenkes RI :

Poltekkes Kemenkes Banten

RS Swasta :

RS Krakatau Medika, RS Qad, RS Siloam, RS Hermina, RS Omni, RS Annisa, RS Medical Center Petukangan, RS Sari Asih Serang,  RS Awal Bross, RS Bakti Asih Ciledug, RS Mulia, RS Sari Asih Serang, RS Sari Asih Ciledug, RS Sari Asih Ciputat, RS Aji Darmo Rangkasbitung, RS Asshobirin, RS Usada Insani, RS Eka Hospital, dll

Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Analis Kesehatan :

SMK Kesehatan Banten, SMK 9 Kab. Tangerang, dll

Laboratorium Klinik Swasta :

Prodia pusat, Lab Klinik Telkom Bandung, dll

Industri :

Teh Botol Sosro

Perusahan Alat Laboratorium :

Encheval

Sistem Pembelajaran :

Sistem pempelajaran yang di gunakan Jurusan Diploma III Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Banten dengan sistem (110 SKS)

Jenjang Pendidikan Lanjutan :

Dari Diploma III ke Diploma IV, S1 UNPAD, ITB, dll

Prospek Profesi :

Balai Lab. Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan Makanan, Laboratorium Patologi, Rumah Sakit, Laboratorium Klinik Swasta, Laboratorium Industri Farmasi, Laboratorium Industri Makanan/Minuman,Industri Diagnostik dan Alat Kesehatan

Prestasi Kemahasiswaan :

Juara I Teknologi Tepat Guna Jambore Poltekkes Bandung 2009 Kiara Payung-Jatinangor

Juara II Basket Putri Dies Natalis Poltekkes Bandung

Juara III Basket Putra Dies Natalis Poltekkes Bandung

Juara Umum Dies Natalis Poltekkes Kemenkes Banten

 Pengabdian Masyarakat :

Peduli Sesama Korba Bencana Alam Banjir di Kota Tangerang Januari 2013

Alamat :

Jl. Dr. Sitanala Komplek SPK Keperawatan Tangerang 15121, No. Telepon/Fax : 021-5518420,

Alamat Email  : ankestangerang@yahoo.co.id